Jumat, 12 Agustus 2011

Peduli untuk Sekolah Idealis di kota kecil Garut

Dikutip dari d'sari Magazine Vol. 29 Th. 3




”Siapapun bisa memberi dan menjadi bagian dari perubahan”

Sekelumit cerita yang telah dituturkan dan disampaikan kepada majalah d’Sari kiranya dapat membuat anda mengerti apa yang dimaksud apa itu IDEALIS. Idealisme yang ingin dicapai oleh Sekolah Bestari Utami sebenarnya adalah:
  • mengembalikan porsi orangtua pada tempatnya yaitu sebagai pendidik yang sebenarnya.
  • mengembalikan porsi anak sebagai pembelajar yang  membutuhkan apresiasi keunikan pribadi dan bukan berdasar standar evaluasi rigid/kaku dan seragam, dengan menjadi Sekolah yang memberikan penilaian kepada anak bukan berdasarkan kemampuan akademis semata tapi juga pada pembentukan karakter dan ketrampilan hidup.
  • mengembalikan anak pada akar dirinya dengan misi  ‘bertindak lokal, berpikir global’ (act locally, think globally), dengan menjadi Sekolah yang para lulusannya lebih menghargai nilai-nilai ketimuran tapi tetap siap menghadapi tuntutan globalisasi.
  • mengembalikan sekolah yang murni bermaksud mendidik dan bukan semata membisniskan ‘anak’, dengan menjadi Sekolah yang menghindarkan dirinya untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya dari kualitas yang disodorkan, tapi lebih secara tulus ingin membangun generasi penerus.
  • mengembalikan idealisme dan citra positif guru yang ‘cinta anak’ dengan pengembangan team teaching dan ‘guru peduli anak’ (bukan hanya selesai kerja pulang, atau belum selesai ngajar bahkan sudah berani pulang), dengan menjadi Sekolah yang selalu membuat para Guru menjadi individu yang ’gemar’ membicarakan/berdiskusi cara pengajaran yang menyenangkan untuk anak.
  • mengembalikan maksud dan tujuan pendidikan yang pada hakekatnya tidak hanya diperuntukkan kepada segelintir kelompok masyarakat tertentu, dengan menjadi Sekolah yang menerima murid tanpa membedakan latar belakang SARA.
Mengapa kami (yayasan, komite sekolah, orangtua dan semua stakeholders sekolah ini) bergerak bersama untuk mewujudkan lahan mandiri di tahun akademis 2011-2012?
  • Seiring dengan pertambahan jumlah murid baru tiap tahun akademis maka ruang gerak murid menjadi semakin terbatas karena keterbatasan lahan yang ada sekarang ini. Pun fasilitas tambahan menjadi sulit untuk difungsikan secara maksimum (misal: tahun 2011 sekolah ini disumbang sebanyak 18 unit komputer bekas pakai oleh Bank Sinarmas dan orang tua murid, tapi efektifnya kami hanya bisa menggunakan 12 unit).
  • Impian kami bersama, di Garut walaupun kota kecil kami berharap ada sekolah berkualitas yang berorientasi global dengan basis paradigma didik ’alam yang berteknologi’. Pengelolaan sekolah seperti ini mengharuskan adanya lahan luas dimana anak bisa mengeksplor alam yang berbasis kemajuan teknologi. Jika melihat range uang sekolah Rp. 0 – Rp. 125.000/bulan ataupun uang bangunan Rp. 0 – Rp. 1.250.000 (ada yang lebih tapi jarang), kemungkinan memiliki lahan dan bangunan secara mandiri penuh dari sumbangan ini sangat tidak memungkinkan.
  • Saat ini sekolah SD Bestari Utami didirikan di atas lahan seluas 786m2 yang adalah rumah pribadi atas nama Ibu Nelly Gunawan yang adalah Ibu dari pendiri, Christanti Gomulia. Belajar dari pengalaman sekolah yang lahannya dihibahkan oleh pendiri (mis: NJIS, SMAK Dago dll yang banyak diberitakan di mass media), kemungkinan ’conflict of interests’ dari generasi pemilik yang berikutnya yang keberatan dengan adanya hibah lahan pada pengelola sekolah, membuat kami memutuskan bahwa SEKOLAH harus memiliki LAHAN MANDIRI yang TERPISAH dari LAHAN PENDIRI (Rumah Pendiri).
Data Perkembangan Sekolah
  • Grafik dan Tabel I
Terlihat dari Grafik I bahwa ada perkembangan jumlah murid yang sangat signifikan dengan lonjakan murid dari 9 anak di kelas 1 di tahun 2009, menjadi 22 anak di tahun 2010, padahal usia keberadaan sekolah baru menginjak tahun ke 2. Terhitung stabil di tahun ke 3 dengan jumlah murid kelas SD 1 mencapai 20 orang (kami memang hanya membatasi jumlah murid per kelas maksimum 25 anak).  Jumlah murid yang stabil per angkatan juga menunjukkan tingkat kepercayaan orangtua akan kualitas ataupun pelayanan didik yang ditawarkan sekolah ini, dengan rendahnya jumlah anak yang keluar dari sekolah ini.
  • Grafik II
Grafik II memperlihatkan keberhasilan nasionalisme sebagai misi sekolah ini. Keberagaman ini sangat terlihat dari:
  1. Sekolah Bestari Utami sudah menggambarkan kondisi nasional di Indonesia dimana jumlah kelompok mayoritas sebanyak 80% dan minoritas sebanyak 20%.  Hal ini tercapai dari sisi keragaman ekonomi, agama maupun ras.
  2. Walaupun pendiri ataupun Yayasan Bestari Utami berasal dari kalangan minoritas, namun banyak para orangtua kalangan mayoritas yang mempercayakan putra/i mereka pada pola didik/pengasuhan kami. Pun dengan adanya sekitar 20% kalangan minoritas yang mempercayakan putra/i nya pada Sekolah Bestari Utami, ini memperlihatkan keinginan dari mereka untuk adanya pembauran. Dilihat dari kepercayaan tersebut, ternyata ada kerinduan masyarakat Garut akan suatu sekolah yang terlepas dari stigma kelompok, dengan bukti mereka lebih mencari kualitas dan lepas dari pengkotakan.
Yayasan Bestari Utami mempersilahkan bagi yang ingin berpartisipasi, dapat melalui transfer dana ke rekening Yayasan Bestari Utami:
Nama Bank         : Bank Central Asia (BCA) cabang Garut
No. Rekening      : 148.057.0045


atau:
Nama Bank         : Bank Sinarmas cabang Garut
No. Rekening      : 000.373.0204


Setelah transfer, mohon Anda mengabarkan
Nama                    :
Alamat surat         :
Tanggal transfer   :
Jumlah dana         :
Via                        : Internet Banking/Mobile Banking/ATM/Setor Tunai (pilih satu)
Nama pemilik rekening:
(Mohon cantumkan nama pemilik rekening yang anda gunakan untuk mentransfer dana)

kepada kami melalui e-mail sekolah.bestari.utami@gmail.com. Sebagai tanda terima, kami akan mengirimkan kwitansi dana cinta kasih ke alamat Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar